BOGOR-Setiap usaha, kadang ada saja rintangan dan cobaannya. Begitu juga yang sering dialami Direktur PT Baraya Hiraya, R. Hj. Nurlela Ibrohim Piradita, yang merupakan cucu dari Pangeran Sake Citeureup tersebut.
PT. Baraya miliknya yang mengelola parkir RSUD Cibinong dan Pasar Citeureup, sering kali mendapat tudingan miring dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Dia kerap dituding melakukan korupsi, bahkan dilaporkan ke polisi dan KPK. Padahal, sesuai kontrak kerja dengan pemerintah daerah, semua kewajibannya sudah dilakukan sesuai perjanjian.
Di tengah tudingan miring yang menerpanya, Direktur PT Baraya, R. Hj. Nurlela Ibrohim Piradita mengaku selalu tabah dan sabar. Tudingan demi tudingan miring itu tidak bakal menyurutkan langkanya untuk terus menjalankan ihktiar perusahaannya.
Terutama program menyantuni anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Selama ini manajemen PT Baraya rutin memberikan santunan kepada ribuan anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Bogor.
Kegiatan sosial ini selalu mereka lakukan setiap momentum hari besar agama Islam. Para yatim dan janda tersebut berasal dari beberapa kecamatan, seperti Citeureup, Sukamakmur, dan Babakanmadang.
Dia mengatakan, kegiatan santunan anak yatim ini merupakan washilah untuk mendapat barokah dari apa yang dilakukan selama ini. “Apalagi, sekarang ini banyak cobaan yang sedang kami hadapi,” ujar cucu Mbah Pangeran Sake ini.
Dengan doa ibunya yang kini sudah berusia 100 tahun lebih, Nurlela yakin bisa menghadapi semua cobaan dan ujian. “Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk ibu dan anak-anak yatim,” paparnya.
Dia menyebutkan, berbisnis ini sudah dilakukan sejak lama mulai dari jualan makanan, usaha limbah, usaha angkutan, dan sekarang masih bertahan menggeluti bisnis pengelolaan parkir.
Dan, sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengelolaan parkir, PT. Baraya siap berkomitmen dalam peningkatan restribusi parkir untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Sesuai kontrak kerja dengan RSUD Cibinong dan PD Pasar Tohaga, PT Baraya setiap bulannya selalu memberikan kontribusi parkir sesuai kontrak atau kesepakatan kedua belah pihak.
Cucu Mbah Pangeran Sake ini juga heran kenapa selama ini hanya pengelolaan parkir PT. Baraya yang selalu dituding macam-macam oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
Padahal, di Kabupaten Bogor ada ribuan parkir yang gak jelas pengelolaannya. “Kalau parkir yang dikelola PT Baraya jelas ada restribusinya buat pemerintah daerah. Dan kontrak kerjannya pun resmi,” tandasnya. (***)